Overblog
Edit post Follow this blog Administration + Create my blog

Pengertian dan Tata Cara Qurban

https://4.bp.blogspot.com/-1zCSZ3aoZ-M/V59ZAL8U2gI/AAAAAAAAAO0/or8RcAmyNO4N2MrBzJNmtDAzt6-7ZyBzQCLcB/s320/Pengertian%2Bdan%2BTata%2BCara%2BQurban.jpg

Di dalam islam ada sebuah ibadah ber nama Qurban yaitu menyembelih hewan untuk di bagikan kepada orang yang lain  dengan beberapa persyaratan tertentu dan untuk mengetahui masalah Qurban berikut ini penjelasan mengenai  Pengertian dan Tata Cara Qurban

      A.    Pengertian
Secara harfiyah (etimilogi islam) bahwa qurban (islam) atau adlhiyah mengandung arti binatang yang disembelih dengan niat taqarrub kepada Allah. Sedangkan secara istilah (terminology islam) berarti menyembelih binatang tertentu pada masa tertentu dengan niat mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Kata Qurban  berasal dari bahasa Arab قَرُبَ-يَقْرُبُ-قُرْبًاوَقُرْبَانًا (dekat),  karena tujuan berkurban adalah taqarrub kepada Allah SWT.  Sering disebut juga dlahiyyah atau adlhiyyah , karena dilakukah setelah matahari sepenggalah (waqtudluha), saat kaum muslim keluar dari masjid berkumpul setelah menunaikan shalat ‘id di tempat pemotongan hewan ternak untuk disembelih.

 B.  Dasar Perintah Qurban
Perintah berkurban disampaikan dalam firman-Nya,
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
Artinya : “Lalu dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah!” (Q.S. Al-Kautsar, 108:2).

Anhar  (bentuk perintah) ada sebagian ulama tafsir yang mengartikan “Hadapkanlah dadmu!” , karena pada saat shalat dada harus menghadap ke arah kiblat.
Ada pula yang mengartika nahr  (bentuk kata benda) yakni urat leher, karena saat hewan disembelih harus memutuskan urat tesebut.

C.Sejarah Perintah Berkurban
Dalam beberapa ayat, Al-Qur’an mengisahkan peristiwa sejarah pengabdian anak manusia yang diuji keimanannya kepada Allah Ta’ala dengan diturunkannya perintah agar berkurban.

Peristiwa Habil dan Qabil.
Dikisahkan dalam surat al-Maidah, 4:27, Allah Ta’ala memerintahkan Habil dan Qabil putera Nabi Adama.s untuk mempersembahkan kurban mereka. Namun Alah hanya menerima persembahan Habil dari Qabil. Sehingga hal ini membuat Qabil marah dan dengki, berkatalah, “Seseungguhnya Aku benar-benar akan membunuhmu.” Lalu Habil berkata, “Sesungguhnya Allah hanya akan menerima (kurban) dari orang-orang yang bertakwa .

Mimpi Nabi Ibrahim menyembelih anaknya.
Dalam surat al-Shaffat, 37: 102-107, Allah berfirman,
“(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: "Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku. Ayahnya berkata: "Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, maka mereka membuat makar (untuk membinasakan) mu. Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia. Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya diatas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya). Dan Kami panggilah keduanya, ‘Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu, sesungguhnya Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik, sesungguhnya ini benar-benar ujian yang nyata dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.”

D.Jenis-jenis Qurban
1.   Qurban  wajib
2.  Qurban  sunah
1.      Kurban wajib. Ini karena si hamba berjanji atau pernah mengatakan sumpah sebagai nadzar atau janji. Seperti ucapan, “Karena Allah saya akan menjadikan binatang ini sebagai hewan kurban.”  Atau “Karena Allah, wajib atasku berkurban seekor kambing atau unta ini.”

2.      Kurban sunah. Kurban yang dilakukan oleh orang yang mampu melakukannya, dan ia tidak berniat nadzar atau membeli dengan tujuan untuk kurban.

E. Tata Cara Qurban
Dalam menyempurnakan penyembelihan, ada 4 perkara yang harus diperhatikan sebelum menyembeli, di antaranya :
1.      Syarat wajib.
Syarat-syarat kurban atau anjuran dalam menyembelih:

  • Yang berkurban adalah mereka yang mampu.
  • Biaya yang dikeluarkan adalah kelebihan dari harta yang ia pergunakan untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
  • ika, berkurban pada hari raya idul adha maka penentuannya pada malam hari pertama yaumun nahr yakni tanggal 10 dzulhijjah.

2. Syarat sah.

  • Hewan yang disembelih hendaknya sehat, tidak cacat yang bias mengurangi kualitasnya. Semisal picak sebelah, kurus, sakit atau berpenyakit yang membahayakan.
  • Dilaksanakan setelah melaksanakan shalat idul adha sampai terbenam matahari terakhir dari hari tasyriq yakni tanggal 13 dzulhijjah.
  • Hendaknya disembelih orang islam.
  •  Jika hewannya gabungan semisal seekor sapi oleh 7 orang mudhahhiy, maka dianjurkan yang berkurban:
  1.  Islam
  2.  Baligh aqil
  3. Merdeka
  4.  Mukim/musafir.
  5.  Mampu.

3.  Waktu qurban, dan
Pelaksanaan kurban yakni dimulai sejak selesai shalat idl sampai terbenam matahari hari terakhir dari tasyriq 11, 12 dan 13 dzulhijjah.

4.      Kondisi hewan qurban.
Ada 4 hal berkaitan dengan hewan kurban yang akan disembelih.
a.      Jenis binatang yang disembelih.
Untuk menjaga kualitas daging hewan sembelihan, maka islam menekankan agar memotong bianatang terbaik. Rasul memberikan uswah binatang yang dijadikan hewan kurban di antaranya adalah unta, lembu, kerbau, kambing, kibas/biri-biri, lain tidak. Sabda Nabi Muhammad SAW,

Artinya : “Dan pada tiap-tiap umat, kami menyari’atkan ibadah menyembelih kurban (atau lain-lainnya),  agar mereka menyebut (ingat) nama Allah atas karunia yang Dia berikan pada mereka berupa binatang ternak yang disembelih itu. (Q.S. Al-Hajj, 22:34).

b.      Umurnya.

  • Unta (ibil) – berumur 5 tahun masuk umur 6 tahun.
  •  Kerbau ,  sapi (baqarah), kambing (ma’iz)  – berumur 2 tahun masuk umur 3 tahun.
  • Biri-biri (dla’n) – berumur 1 tahun masuk umur 2 tahun, atau sudah ada 1 gigi depannya yang bersalin, walaupun belum genap 1 tahun tapi sudah lebih dari 6 bulan.

Sebagian ulama menyarankan untuk melihat pula tanda-tanda kematangan umur binatang dari keadaan giginya. Sebagai contoh :

  • Jad’ah : adalah biri-biri yang sudah lepas satu gigi susunya dan tumbuh lagi yang baru atau umurnya 1 tahun.
  • Tsaniyu : adalah kambing yang 2 giginya lepas. Atau dia sudah umur 2 tahun masuk umur 3 tahun.

c.  Kadarnya.
Sabda Nabi Muhammad SAW,
Artinya : “Kami bersama rasulullah SAW menyembelih seekor unta untuk 7 orang, dan seekor sapi pun untuk 7 orang. (HR. Muslim).

Imam Taqiyyudin dalam kitab Kifayatul akhyar (2:237) menjelaskan bahwa untuk seekor domba/kambing hanya peruntukan seorang saja.  Bahkan Ibu Ishaq pernah menambahkan sebagaimana dikutip Imam Taqiyyudin bahwa seekor unta boleh untuk 10 orang, melihat kondisi dari unta itu sendiri.

d.      Sifat-sifatnya.
Hal-hal yang penting dalam memilih binatang ternak sebagai sembelihan sebagaimana diatur dalam syara’ di antaranya adalah :

  • Hendaknya hewan kurban tersebut matanya terang, tidak buta atau picak.
  • Hendaklah sehat, tidak sakit.
  • Hendaklah berkaki sempurna, artinay tidak pincang yang menyebabkan ia selalu tertinggal dalam kawanan temannya di tempat penggembalaan.
  • Hendaklah hewan kurban tersebut gemuk, dagingnya banyak dan tidak kurus.

Afdaliyah ciri-ciri tambahan lainnya hewan kurban itu gemuk, berbulu putih lebat, bertanduk dan jantan.
e.   Anjuran dalam berkurban.

  • Beberapa hari sebelumnya binatang kurbantersebut ditambatkan terelih dahulu.
  •  Diberi tanda pengenal terkait siapa yang berkurban, digantungkan pada lehernya.
  • Perlakukan binatang tersebut dengan baik dan sewajarnya.
  • Jika perlu yang berkurban, sekaligus juga yang menyembelihnya.
  •  Ketika disembelih hendaknya menghadap kiblat dengan membaringkan ke arah lambung kiri.
  •  Menutup penglihatan hewan kurban tersebut saat disembelih.
  • Bagi yang berkurban dianjurkan untuk tidak memotong rambut dan kukunya sebelum memotong hewan kurban.
  • Ketika menyembelih rasul memberikan contoh berikut :

Hewan dihadapkan ke kiblat, seraya membaca tasmiyah.
Membaca shalawat Nabi SAW, karena Allah akan menyampaikan pula bacaannnya.
Menyebutkan mudhahhiy (orang yang berkurban) atau atas nama siapa,
“Bismillahi Allahu Akbar, inilah nikmat pemberianMu dan kembali kepadaMu, terimalah kurban ini dari Pulan Bin Pulan….
Membaca lafazh bismillaahi Allahu akbar.
Berdo’a setelah menyembelih.
اللَّهُمَّ هَذَا  مِنْكَ وَاِلَيْكَ فَتَقَبَّلْ  مِنْ فُلَانٍ بْنِ فُلاَنٍ
“Ya Allah, inilah rizki dan pemberianMu, semoga ia menjadi pendamping kami bertemu denganMu. Sembelihan kami persembahkan untukMu dan dengannya kami bertaqarrub kepadaMu. Ya Allah terimalah hewan kurban dari Pulan Bin Pulan ini. Aamiin”

  • Setelah disembelih ditungguu sampai tidak bergerak lagi.

f.  Hal-hal yang dimakruhkan.

  • Berlaku kasar, seperti membanting hewan ke tanah dengan keras.
  •  Memotong kuku atau rambut sebelum shalat idul adha atau sebelmu penyembelihan
  • Mengambil bagian dari hewan kurban untuk disimpan atau dijual.
  • Tidak menghadap kurban saat penyembelihan.

  g.    Hikmah Qurban

  • Menghidupkan sunah Nabiallah Ibrahim a.s.
  • Mendidik jiwa ke arah iman dan taqwa dengan senantiasa bertaqarrub.
  •  Menumbuhkan sifat-sifat mulia seperti dermawan dan murah hati kepada sesama.
  • Menghapus dosa-dosa dan mengharapkan keridha’an Allah SWT.
  •  Mengikis sifat-sifat kebinatangan dengan tumpahnya darah ke bumi.
  •  Akan memperoleh binatang tunggangan kelak di hari kiamat.

 

Tag(s) : #islam
Share this post
Repost0
To be informed of the latest articles, subscribe: